Ampas tebu selama ini hanya menjadi limbah, bahkan sering disebut jadi sumber pencemaran lingkungan di sekitar pabrik gula. Namun dengan kreativitas sekelompok mahasiswa Univeritas Gajah Mada, limbah itu dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
Mereka adalah Rivandi Pranandita Putra, Agustinus Wahyu Krisnanta, dan Latiful Muttaqin, mahasiswa Fakultas Pertanian, UGM. Keempatnya berinovasi mengolah limbah ampas tebu menjadi biobriket limbah ampas tebu dengan enceng gondok (BIOLATEK).
“Dalam satu kilogram limbah ampas tebu mengandung setidaknya 2,5 persen gula dengan nilai kalor sebesar 1.825 kkal. Nilai kalor ini masih bisa ditingkatkan jika dicampur dengan sumber biomassa lainnya seperti enceng gondok,” jelas Revandi seperti dikutip dari komps.com
Lebih lanjut, Revandi mengatakan, sumber energi alternatif ini punya prospek yang baik untuk dikembangkan di masa depan. Hal itu mengingat, kemungkinan semakin luasnya perkebunan tebu di Indonesia, seiiring dengan gerakan swasembada gula nasional.
“Jika dikembangkan biobriket ini akan dapat mencukupi kebutuhan energi tidak hanya rumah tangga dan industri, tapi juga sebagai sumber energi pembangkit listrik,” lanjut Revandi.
Kreasi mereka mengolah ampas tebu ini berhasil menjuarai sebuah lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional.
Sumber : www.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar