"Kawasan hutan Indonesia, negara kita tercinta ini mencapai 162 juta hektar dan lahan hutan terluas terdapat di Papua (32,36 juta hektar). Lokasi hutan Indonesia lainnya terdapat di Kalimantan (28,23 juta hektar), Sumatera (14,65 juta hektar), Sulawesi (8,87 juta hektar), Maluku dan Maluku Utara (4,02 juta hektar), Jawa (3,09 juta hektar), serta Bali dan Nusa Tenggara (2,7 juta hektar). Luar biasa, bukan?"
Bahkan, Indonesia adalah pemilik hutan hujan
tropis terluas ke-3 di dunia setelah Brasil dan Kongo! Keanekaragaman
flora fauna pada hutan hujan tropis sangat bermanfaat bagi industri
farmasi, kerajinan, pariwisata, dan ilmu pengetahuan. Manfaat lainnya
adalah menjaga fungsi tata air, menyerap dan menyimpan karbondioksida,
sumber air bagi kebutuhan makhluk hidup, memperlambat
pemanasan global, dan dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Oleh
karena itu, sudah sewajarnya kita peduli akan kelestarian hutan.
Namun, Indonesia semakin menjadi perhatian dunia, karena kerusakan sumber daya hutan (deforestasi) yang benar-benar parah. Bahkan pada tahun 2007, Indonesia ditetapkan sebagai “
negara yang memiliki tingkat kehancuran hutan tercepat di antara
negara-negara yang memiliki 90 persen dari sisa hutan di dunia“ dalam
Guinness World Records. Sungguh memprihatinkan…
Penyebabnya antara lain adalah sektor ekonomi
yang mengalami pertumbuhan pesat, terutama industri pulp dan kertas,
yang ternyata didirikan tanpa terlebih dahulu membangun Hutan Tanaman
Industri (HTI). Rancangan ini sangat diperlukan untuk menjamin pengadaan
pasokan kayu pulp. Akibatnya, bahan baku dari industri ini mengandalkan
pembukaan hutan alam secara besar-besaran bahkan terkadang dilakukan
secara ilegal. Kegiatan ini diyakini telah merusak hutan seluas lebih
dari 10 juta hektar selama lebih dari 60 tahun terakhir dan telah
menggunduli sebanyak 40% dari luas hutan Indonesia. Jika diumpamakan,
Indonesia telah menghancurkan luas hutan yang setara dengan 300 lapangan
sepakbola setiap jamnya.
Forest Watch Indonesia pun mencatat kerusakan hutan di Indonesia dari tahun terus meningkat dan saat ini sudah mencapai 2 juta hektar per tahun. Saat
ini diperkirakan luas hutan alam yang tersisa hanya 28% dan jika tidak
segera dihentikan, hutan yang tersisa akan segera musnah.
Rusaknya hutan Indonesia berpotensi
mengakibatkan bencana alam berupa tanah longsor, kekeringan saat musim
kemarau, rusaknya lapisan ozon, efek rumah kaca, global warming, menyumbang
12% - 17% dari emisi karbondioksida global, punahnya kekayaan flora dan
fauna khas Indonesia, serta berbagai efek negatif kepada alam lainnya.
Pada kenyataannya, efek negatif ini sangat berpengaruh bagi kehidupan
kita sehari-hari bahkan kehidupan generasi selanjutnya.
***
Mari lestarikan hutan dengan hal-hal
sederhana yang dapat kita lakukan, seperti mengurangi penggunaan kertas,
meningkatkan kesadaran akan pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup
generasi selanjutnya, dan mengajak lingkungan sekitar untuk menanamkan
kesadaran tersebut. Kamu pun dapat bergabung ke berbagai
komunitas yang memiliki perhatian besar kepada hutan, lingkungan, serta
alam sehingga dapat menambah ilmu sekaligus aktif melakukan kegiatan
bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar