Ilustrasi planet mirip Bumi (David A. Aguilar (CfA)) |
Sejak diluncurkan pada Maret 2009,
teleskop Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memindai
angkasa, untuk mencari planet mirip Bumi yang sedang mengorbit bintang
lain.
Sejauh ini ada lebih dari 1.000 eksoplanet yang berhasil dipindai teleskop produktif itu.
Baru-baru ini, dari hasil deteksi Kepler, para astronom menemukan 8 eksoplanet atau planet luar tata surya yang mungkin bisa menopang kehidupan. Dua di antaranya bahkan punya kemiripan dengan Bumi.
Delapan planet tersebut mengorbit di zona layak huni dari bintang mereka. Atau dalam rentang yang memungkinkan zat cair ada di permukaannya. Ukurannya relatif kecil, bukan raksasa.
"Kebanyakan dari plenet tersebut mungkin tersusun dari batuan seperti Bumi," kata penulis studi Guillermo Torres dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) dalam pernyataannya, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains SPACE.com, Rabu (7/1/2015).
Hasil deteksi Kepler lalu dikonfimasi pengamatan teleskop lain dan program komputer yang menilai probabilitas statistiknya bahwa mereka bonafide. Bukan palsu.
Meski tak ada satu pun yang masuk kategori "alien Earth" atau bumi alien -- 2 di antaranya, yakni Kepler-438b dan Kepler-442b punya kesamaan dengan planet manusia. Meski keduanya mengorbit bintang kerdil yang lebih kecil dan lebih redup daripada Matahari.
Kepler-438b, yang jaraknya 470 tahun cahaya dari Tata Surya kita, hanya 12 persen lebih lebar dari Bumi dan punya peluang 70 persen tersusun dari batuan. Sekali mengorbit bintangnya, planet tersebut menghabiskan waktu 35 hari, dan menerima energi 40 persen lebih banyak dari yang diterima Bumi dari Matahari.
Sementara, ukuran Kepler-442b sekitar sepertiga lebih besar dari Bumi. Peluangnya tersusun dari batuan sekitar 60 persen. Sekali mengorbit bintangnya, ia menghabiskan waktu 112 hari. Ia mendapatkan dua pertiga energi yang diterima Bumi dari Matahari. Menurut para ilmuwan, jaraknya sekitar 1.100 tahun cahaya dari Bumi.
Meski mirip Bumi, para ilmuwan menekankan, belum tentu ada kehidupan di 2 planet tersebut.
"Kami tidak tahu pasti apakah salah satu planet dalam sampel kami benar-benar layak huni," kata penulis yang lain, David Kipping, juga dari CFA. "Setidaknya mereka adalah kandidat."
Banyak hal yang memang belum pasti. Termasuk komposisi planet. Padahal suhu permukaan planet sangat tergantung pada komposisi dan ketebalan atmosfer. Juga tidak ada yang tahu pasti tentang udara sekitar Kepler-438b dan Kepler-442b.
Dan beberapa ilmuwan menggunakan definisi yang lebih ketat soal "zona layak huni". Anggota tim studi Douglas Caldwell mengatakan, memang hanya ada 3 dari 8 planet yang terkonfirmasi di zona layak huni. Namun, tim tidak mengabaikan kemungkinan 5 lainnya berpotensi dihuni makhluk hidup.
Hanya 1.000 planet alien yang teridentifikasi sebagai planet potensial oleh Kepler yang secara resmi terkonfirmasi. Dan 90 persen di antaranya tervalidasi.
Dari 554 kandidat baru yang diumumkan, 8 di antaranya relatif kecil -- antara 1 hingga 2 kali ukuran Bumi dan mengorbit di zona layak huni dari bintangnya. Enam dari 8 mengorbit bintang milik matahari.
"Kandidat-kandidat itu merepresentasikan analogi sistem Bumi dan Matahari," kata Fergal Mullally dari Kepler Science Office. "Itulah yang sejatinya dicari oleh Kepler. Kita makin dekat ke penemuan kembaran Bumi yang mengorbit sekitar bintang lain."
Sejauh ini ada lebih dari 1.000 eksoplanet yang berhasil dipindai teleskop produktif itu.
Baru-baru ini, dari hasil deteksi Kepler, para astronom menemukan 8 eksoplanet atau planet luar tata surya yang mungkin bisa menopang kehidupan. Dua di antaranya bahkan punya kemiripan dengan Bumi.
Delapan planet tersebut mengorbit di zona layak huni dari bintang mereka. Atau dalam rentang yang memungkinkan zat cair ada di permukaannya. Ukurannya relatif kecil, bukan raksasa.
"Kebanyakan dari plenet tersebut mungkin tersusun dari batuan seperti Bumi," kata penulis studi Guillermo Torres dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) dalam pernyataannya, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains SPACE.com, Rabu (7/1/2015).
Hasil deteksi Kepler lalu dikonfimasi pengamatan teleskop lain dan program komputer yang menilai probabilitas statistiknya bahwa mereka bonafide. Bukan palsu.
Meski tak ada satu pun yang masuk kategori "alien Earth" atau bumi alien -- 2 di antaranya, yakni Kepler-438b dan Kepler-442b punya kesamaan dengan planet manusia. Meski keduanya mengorbit bintang kerdil yang lebih kecil dan lebih redup daripada Matahari.
Kepler-438b, yang jaraknya 470 tahun cahaya dari Tata Surya kita, hanya 12 persen lebih lebar dari Bumi dan punya peluang 70 persen tersusun dari batuan. Sekali mengorbit bintangnya, planet tersebut menghabiskan waktu 35 hari, dan menerima energi 40 persen lebih banyak dari yang diterima Bumi dari Matahari.
Sementara, ukuran Kepler-442b sekitar sepertiga lebih besar dari Bumi. Peluangnya tersusun dari batuan sekitar 60 persen. Sekali mengorbit bintangnya, ia menghabiskan waktu 112 hari. Ia mendapatkan dua pertiga energi yang diterima Bumi dari Matahari. Menurut para ilmuwan, jaraknya sekitar 1.100 tahun cahaya dari Bumi.
Meski mirip Bumi, para ilmuwan menekankan, belum tentu ada kehidupan di 2 planet tersebut.
"Kami tidak tahu pasti apakah salah satu planet dalam sampel kami benar-benar layak huni," kata penulis yang lain, David Kipping, juga dari CFA. "Setidaknya mereka adalah kandidat."
Banyak hal yang memang belum pasti. Termasuk komposisi planet. Padahal suhu permukaan planet sangat tergantung pada komposisi dan ketebalan atmosfer. Juga tidak ada yang tahu pasti tentang udara sekitar Kepler-438b dan Kepler-442b.
Dan beberapa ilmuwan menggunakan definisi yang lebih ketat soal "zona layak huni". Anggota tim studi Douglas Caldwell mengatakan, memang hanya ada 3 dari 8 planet yang terkonfirmasi di zona layak huni. Namun, tim tidak mengabaikan kemungkinan 5 lainnya berpotensi dihuni makhluk hidup.
Hanya 1.000 planet alien yang teridentifikasi sebagai planet potensial oleh Kepler yang secara resmi terkonfirmasi. Dan 90 persen di antaranya tervalidasi.
Dari 554 kandidat baru yang diumumkan, 8 di antaranya relatif kecil -- antara 1 hingga 2 kali ukuran Bumi dan mengorbit di zona layak huni dari bintangnya. Enam dari 8 mengorbit bintang milik matahari.
"Kandidat-kandidat itu merepresentasikan analogi sistem Bumi dan Matahari," kata Fergal Mullally dari Kepler Science Office. "Itulah yang sejatinya dicari oleh Kepler. Kita makin dekat ke penemuan kembaran Bumi yang mengorbit sekitar bintang lain."
0 komentar:
Posting Komentar